Minggu, 01 Januari 2017

pengantar bisnis : manajemen produksi

JUDUL : BAB 7  “MANAJEMEN PRODUKSI”

A.     Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
1.       Factor pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi:
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi  yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik. Dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi  yang lebih tinggi.
2.       Factor Revolusi Industri :
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya, sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industry terlihat pada :
a.       Bertambahnya penggunaan mesin.
b.      Efisiensi produksi batubara, besi, dan baja.
c.        Pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan komunikasi.
d.      Meluasnya system perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
a.       Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
b.      Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
c.       Pelatihan pekerja dengan metode baru
d.      Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaan atas proses kerja.

B.      Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen  yang kegiatannya mengatur  agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan  yang  berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Tugas dari manajemen produksi ada dua yakni :
1.       Merancang system produksi
2.       Mengoperasikan suatu system produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.

C.      Pengertian Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen). Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan.
D.     Proses  Produksi
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal serta lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat di nikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai berikut :
a.       Proses Produksi Pendek, adalah proses produksi  yang pendek atau cepat dan langsung dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng. dan lain-lain.
b.      Proses Produksi Panjang, adalah proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
c.       Proses Terus Menerus/Kontinue, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain.
d.      Proses Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses  produksi mobil dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.

E.      Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi :
1.       Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2.       Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3.       Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4.       Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1.       Proses
2.       Kapasitas
3.       Persediaan
4.       Tenaga Kerja
5.       Mutu/Kualitas

F.       Ruang lingkup manajemen produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaan nya ,  yang meliputi :
a.       Seleksi dan design hasil produksi (produk)
b.      Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
c.       Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d.      Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
e.      Perancangan tugas
f.        Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

G.     Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
·         Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggung jawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.  Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:
1.      Proses Pengolahan.
2.      Jasa-jasa penunjang.
3.      Perencanaan.
4.      Pengendalian atau pengawasan.
·         Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.

H.     Lokasi danLay Out Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik :
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan factor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan factor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
·         Lingkungan masyarakat.
·         Kedekatan dengan pasar.
·         Tenaga kerja.
·         Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
·         Fasilitas dan biaya transportasi.
·         Sumber daya alam lainnya.
Faktor sekunder:
·         Harga tanah.
·         Dominasi masyarakat.
·         Peraturan tenaga kerja.
·         Rencana tata ruang.
·         Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
·         Tingkat pajak.
·         Cuaca atau iklim.
·         Keamanan
·         Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan factor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
·         Dekat dengan pasar
·         Dekat dengan sumber bahan baku saja
·         Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
·         Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
·         Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
·         Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
·         Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
·         Melihat kemungkinan beberapa alternative daerah yang akan dipilih.
·         Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
·         Mempertimbangkan dan menilai alternative pilihan yang menguntungkan.

Sumber:
book.store.co.id
Buku pengantar bisnis universitas of indonesia


Universitas Gunadarma
Post by : Mutia khairunisah (UG 1EB18 ‘NPM:25216182’)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar