Minggu, 01 Januari 2017
pengantar bisnis : bisnis internasional
JUDUL : BAB 14 “BISNIS
INTERNASIONAL”
A. Hakikat
Bisnis Internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini
merupakan transaksi bisnis internasional yang sering disebut sebagai Bisnis
Internasional (International Trade) ada juga yang menybutnya sebagai Pemasaran
Internasional atau International Marketing. Dilain pihak transaksi bisnis itu
dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau
individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International
Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai
Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada dua pengertian.
Kita dapat
membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu :
a.
Perdagangan Internasional (International Trade)
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride.
Manfaat Perdagangan Internasional:
1. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
2. Menjalin persahabatan
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan
4. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
5. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara.
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride.
Manfaat Perdagangan Internasional:
1. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
2. Menjalin persahabatan
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan
4. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
5. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara.
b.
Pemasaran Internasional (International Marketing)
Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Busines ) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor.
Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Busines ) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor.
B. Alasan Melaksanakan
Bisnis Internasional
Alasan
negara melakukan perdagangan internasional:
1.
Masalah mobilitas faktor produksi.
2.
Monilitas mengandung arti suatu pergerakan, sehingga
yang dimaksud disini adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara
kenegara lain.
3.
Masalah batas-batas negara yang berdaulat.
4.
Masalah transport cost.
a.
Konsep Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan.
Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan.
b.
Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
c.
Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.
C. Tahap-Tahap
dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan
yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri
secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko
sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang
sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
D. Hambatan
Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki
hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki
berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis
internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan
berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan
dalam bisnis internasional yaitu :
1.
Batasan perdagangan dan tarif bea masuk : Tarif bea
masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik
barang impor maupun ekspor.
2.
Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural : Perbedaan
dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis
Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi
yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
3.
Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan :
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain
juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut.Ketentuan
hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga
membatasi berlangsungnya bisnis internasional.
4.
Hambatan operasional : Hambatan perdagangan atau
bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni
transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara
yang satu ke negara yang lain.
E.
Perusahaan Multinasional
Suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional melakukan
operasinya di beberapa negara, biasa di sebut Multinasional Corporations. Era
globalisasi yang melanda dunia dimana dalam kondisi tidak ada satu Negara akan
selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan negara lain, sehingga dengan
cara cepat dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang
terjadi di setiap negara di dunia. Seolah olah tidak ada batas – batas antara
negara yang satu dengan negara yang lain. Kebutuhan akan barang – barang
konsumsi atau kehidupan sehari – hari cenderung tidak berbeda antara negara
yang satu dengan negara yang lain. Kecenderungan untuk adanya kesamaan yang
mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional perusahaan yang akan
mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang – barang yang
paling murah kemudian dipasarkan keseluruh penjuru dunia sehingga akan lebih
ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Adanya batasan – batasan
ekspor impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksi barang
di negeri sendiri dan menjual di negeri luar. Dengan cara itu pembatasan ekspor
– impor tidak berlaku lagi baginya.
Banyak contoh perusahaan multinasional misalnya saja Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.
Sumber
:
http://qeyty.blogspot.co.id/2008/10/bab-v-bisnis-internasional.html
Universitas Gunadarma
Post
by : Mutia khairunisah (UG 1EB18 ‘NPM:25216182’)
pengantar bisnis : tanggung jawab social suatu bisnis
JUDUL : BAB 13 “TANGGUNG JAWAB
SOCIAL SUATU BISNIS”
A.
Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Tanggung jawab Sosial Perusahaan / suatu bisnis atau CSR (Corporate
Social Responsibility) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian
perusahaan / suatu bisnis terhadap lingkungan eksternal perusahaan / suatu
bisnis melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan
lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, menjaga ketertiban serta
berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai CSR
yakni Komitmen perusahaan dalam pengembangan ekonomi yang
berkesinambungan dalam kaitannya dengan karyawan beserta keluarganya,
masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya, dengan tujuan
peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).
Juga menurut Commission of The European Communities, 2001,
mendefinisikan CSR sebagai aktifitas yang berhubungan
dengan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan
penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis
mereka dan interaksi dengan stakeholder .
CSR(Corporate Social Responsibility) berhubungan erat dengan “pembangunan
berkelanjutan“, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan
atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan
lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
B. Benturan
dengan kepentingan masyarakat.
Proses produksi suatu perusahaan atau suatu bisnis seringkali menyebabkan
benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai
tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali
terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi, hal-hal bersifat normatif
dilanggar, ketertiban yang kurang dan berbagai hal lainnya.
Berikut
adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak legal dalam sebuah manajemen
perusahaan :
·
Penggunaan obat-obatan terlarang
·
Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
·
Konflik Kepentingan
·
Pengawasan Kualitas atau Quality Control
·
Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
·
Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
·
Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
·
Pemecatan tenaga kerja
·
Polusi Lingkungan
·
Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
·
Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
·
Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang
terkait dengan pemegang kebijakan,dll.
Untuk
menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika
bisnis.
Berikut
adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1. Dorongan dari
pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Kendala yang akan sering
dihadapi adalah adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi
perusahaan.
2. Dorongan dari
dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan
rasa, karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang
baik dan jujur.
C. Dorongan
tanggung jawab sosial.
Klasifikasi
masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah
bisnis :
1.
Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan. Prosedur
administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan
tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan
yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
·
Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat
membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
·
Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut
memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif.
·
Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan
kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
·
Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh
terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
·
Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan
modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
2.
Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
3.
Penghematan energi.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
4.
Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
5.
Gerakan konsumerisme.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
- Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya.
- Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
- Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
- Pelayanan purna jual yang lebih baik.
- Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
konsumen daripada promosi semata.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
- Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya.
- Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
- Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
- Pelayanan purna jual yang lebih baik.
- Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
konsumen daripada promosi semata.
D. Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika,
yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan
mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan
sikap yang profesional.
E.
Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis.
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan
tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin
tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula
pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat.
Beberapa
bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia
adalah :
·
Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
·
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
·
Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
·
Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
·
Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Sumber :
Universitas Gunadarma
Post
by : Mutia khairunisah (UG 1EB18 ‘NPM:25216182’)
pengantar bisnis : teknik analisis meramalkan kas perusahaan
JUDUL:
BAB 12 “TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN”
1.
Keuangan
perusahaan
Divestasi,dalam financial dan ekonomi,divestasi adalah
pengurangan beberapa jenis asset baik dalam bentuk financial atau barang. Dapat
pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah
kebalikan dari investasi pada asset yang baru.
Motif,perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama sebuah perusahaan akan melakukan divestasi bisnis yang bukan merupakan
bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat
berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebgai
contoh,Eastman Kodak,Ford Motor Company,dan banyak perusahaan lainnya telah
menjual beraham bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
Motif kedua untuk divestasi adalah
untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik
bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar
dapat memperoleh uang. Sebagai
contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya
yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan
sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
Motif ketiga bagi divestasi adalah
kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi
(menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum
melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum
melakukan divestasi. Hal ini memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa
yang seharusnya bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum
divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah
unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang
dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam
operasionalnya semakin besar.
Metode divestasi
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk
memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka
mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada
situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya
tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan
sebuah online showroom yang menampilkan divisi yang mereka
jual. Dengan melakukan komunikasi secara online,
Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang
bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
2.
Estimasi
penjualan
Estimasi adalah suatu metode dimana kita dapat memperkirakan
nilai dari suatu populasi dengan menggunakan nilai dari sampel. Estimator
adalah nilai pendugaan/suatu data statistik, sebagai sampel yang digunakan
untuk mengisi suatu parameter.
Estimator merupakan statistik yang digunakan untuk mengestimasi sebuah parameter meliputi beberapa kriteria ini :
·
estimator
tak bias
·
estimator
konsisten
·
estimator
terbaik
Estimate merupakan nilai (value) tertentu
dari estimator. Jenis-jenis estimate, yaitu:
1. Estimasi Titik - Nilai yang
berfungsi untuk suatu pendugaan dari parameter populasi.
2. Estimasi Interval - Interval yang
menyatakan keberadaan dari suatu parameter populasi.
pendapatan selama PLC
tersebut. Analisis biasanya menggunakan rasio jumlah konsumen yang mencoba
membeli produk dan jumlah konsumen yang membelinya kembali. Mengestimasi
keberhasilan produk baru sering digunakan rasio penetrasi dan pembelian ulang
§ Penetrasi
menunjukan proporsi pembeli yang mencoba suatu produk
§ Rasio
pemeblian ulang menunjukan persentase pembeli pertama yang membeli kembali
dalam periode waktu tertentu
§ Kedua
rasio iru dapat diestimasi dari tingkat penjualnnya dan dipakai untuk
meramalkan pangsa pasar merek tertetnu dalam jangka panjnag
Keberhasilan suatu produk,
sebagian ditentukan oleh banyaknya orang yang mencoba dan banyaknya orang
membeli kembali produk yang sama. Estimasi pangsa merek produk baru dpaat
diperoleh, dengan cara mengalikan estimasi rasio penetrasi akhir dengan
estimasi tingkat pembelian ulang jangka panjang. Rasio penetrasi itu
menggambarkan pangsa pasar maksimum yang dipengaruhi oeh kesediaan mencoba
produk tersebut, sedang tingkat pengulangan pembeli memperlihatkan promosi
jumlah pembeli yang dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.
PESAING
Jumalh perusahaan yang
menjual produk baru relatif sedikit. Perusahaan cenderung membatasi jenis
produknya, karena pasarnya dianggap belum siap untuk meneria
oembaruan-pembaruan produk, perusahaan mengarahkan upaya penjualannya kepada
pembeli-pembeli yang paling siap untuk pembeli
HARGA
Harga cenderung lebih
tinggi, karena:
§ Biaya
produksi perunit masih tinggi untuk volumen produksi yang masih terbatas
§ Masalah
teknologi belum sepenuhnya dapat diatasi
Promosi yang ditunjukan
untuk memberitahukan produk baru kepada pembeli potensial, mendorong untuk
mencobanya dan membentuk jaringan distribusi emembutuhkan biaya yang cukup
tinggi
PROMOSI
Kegiatan prmosi difoksukan
pada usaha pembangunan perminaatn perdaa (primary demand) pada kelas produk
(product class, bukan pada merek produk
3.
Estimasi
Produksi
Biaya produksi atau harga pokok produksi (cost of goods
manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
a. Biaya bahan baku(disingkat bbb)
b. Biaya tenaga kerja
langsung(disingkat btkl)
c. Biaya overhead pabrik(Disingkat
bop)
4.
Estimasi
pembelian bahan langsung
Adalah pembelian baraqng secara langsung,baik berupa langsung
maupun system online. Estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun
pembeli. Karena penjual bisa memprodukan barang dagangnya dengan cara system
online,dan si pembeli juga dapat lebih menguntungkan dan menghematkan. Karena
pembeli tidak perlu meluangkan waktu lama untuk dating dan pergi kesana. Cukup
hanya dengan berada didepan computer dan memilih barang mana yang akan
dibelinya,lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera,dengan cara
seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperoleh keuntungan.
5.
Estimasi
pemakaian bahan langsung
Pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membiayai bahan baku,bahan pembantu,dan bahan penunjang produksi
6.
Upah
langsung
Biaya manufaktur yang mudah dilacak keberadaannya dalam
produk yang dibuat,misalkan 1 unit meja belajar menyerap biaya kerja sebesar
Rp. 250.000 per unit. Selain upah langsung dalam proses produksi sering terjadi
pembayan untuk upah tidak langsung,misalkan upah pemeliharaan mesin
pabrik,penangan material,insinyur dan lainnya. Pos biaya tersebut masuk ke
kategori biaya umum pabrik
Upah langsung tersebut berupa biaya variable. Saat ini banyak
perusahaan membayar para karyawan pabriknya dengan system gaji tetap per bulan
7.
Estimasi
beban fabrikase
Adalah estimasi yang menjelaskan tentang bahan pabrikasi
8.
Estimasi
harga pokok penjualan
Hpp adalah biaya yang masuk kedalam menciptakan produk yang
menjual perusahaan,sehingga biaya hanya dimasukkan dalam mengukur adalah mereka
yang secara langsung terkait dengan produksi produk,sebagai contoh hpp untuk
mobil itu akan meliputi biaya material untuk bagian-bagian yang masuk kedalam
membuat mobil bersama dengan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk
menempatkan mobil bersama. Biaya pengiriman mobil ke dealer dan biaya Tenaga
kerja yang digunakan untuk menjual mobil akan dikecualikan. Biaya tepat
dimasukkan dalam perhitangan hpp akan berbeda dari satu jenis bisnis yang lain.
Biaya barang dikaitkan dengan produk-produk sebuah perusahaan
dibebankan sebagai perusahaan yang menjual barang-barang ini. Ada beberapa cara
untuk menghitung hpp,tetapi salah satu cara yang lebih mendasar adalah mulai
dengan persediaan awal periode dan tambahkan jumlah pembelian selama periode
kemudian dikurang idengan persediaan akhir. Perhitangan ini memberikan jumlah
persediaan atau,lebih khusus biaya persediaan ini,dijual oleh perusahaan selama
periode. Karena itu,jika sebuah perusahaan dimulai dengan $10 juta di
persediaan,membuat $2 juta dalam pembelian dan berakhir periode dengan $9 juta
dalam persediaan,biaya perusahaan barang untuk periode yang akan menjadi $3juta
9.
Estimasi
beban penjualan
Adalah beban penjual karena terdapat beberapa factor yang
membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu misalkan beban
pajak,kerusakan barang barang apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.
10.
Estimasi
beban adminstrasi
Beban administrasi perusahaan yang focus dari kepentingan
politik pada satt ini. Badan penelitian Eim estimasi total biaya adminsitrasi
di sector pekerjaan sementara. Penyebab utama dari ukuran biaya adminsitrasi
disektor pekerjaan sementara adalah:
-
Tingginnya
jumblah pekerja pekerjaan sementara dan tingginnya laju perubahan pada pekerja
pekerjaan sementara(rata-rata tahunan 1.3juta pendaftaran,1.1 juta penempatan
dan 15.6 juta pembayaran remunerasi
-
Perubahan
undang undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sector pekerjaan
sementara
-
Penerapan
system pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per4 minggu).yang
melekat pada penggunaan pekerja flex.
11.
Estimasi
laba rugi
Adalah laporan keuangan suatu perusahaan yang menunjukan
keuntungan atau kerugian,dimana semua laporan keuangan ditunjukan pada estimasi
ini, karena dengan estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah
perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian.
12.
Estimasi
kas
Adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang
dipunyai oleh perusahaan itu,karena dengan adanya kas perusahaan dapat
mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada,apakah perusahaan tersebut
memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memperoleh penurunan kas.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Keuangan_perusahaan
http://nepal.smetoolkit.org/nepal/en/content/en/804/Estimated-Sales
Universitas Gunadarma
Post by : Mutia
khairunisah (UG 1EB18 ‘NPM:25216182’)
Langganan:
Postingan (Atom)