Minggu, 01 Januari 2017

SERTIFIKAT SEMINAR MUTIA KHAIRUNISAH


pengantar bisnis : bisnis internasional

JUDUL : BAB 14 “BISNIS INTERNASIONAL”

A.    Hakikat Bisnis Internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade) ada juga yang menybutnya sebagai Pemasaran Internasional atau International Marketing. Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada dua pengertian.
Kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu :
a.       Perdagangan Internasional (International Trade)
Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride.
Manfaat Perdagangan Internasional:
1. Saling mendapat petukaran tehnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
2. Menjalin persahabatan
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan
4. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
5. Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara.
b.      Pemasaran Internasional (International Marketing)
Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Busines ) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor.

B.     Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
Alasan negara melakukan perdagangan internasional:
1.      Masalah mobilitas faktor produksi.
2.      Monilitas mengandung arti suatu pergerakan, sehingga yang dimaksud disini adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara kenegara lain.
3.      Masalah batas-batas negara yang berdaulat.
4.      Masalah transport cost.

a.       Konsep Keunggulan Absolut
Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan.
b.      Konsep Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
c.       Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.
C.    Tahap-Tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
D.    Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1.      Batasan perdagangan dan tarif bea masuk : Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
2.      Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural : Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
3.      Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan : Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut.Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional.
4.      Hambatan operasional : Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain.


E.     Perusahaan Multinasional
Suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional melakukan operasinya di beberapa negara, biasa di sebut Multinasional Corporations. Era globalisasi yang melanda dunia dimana dalam kondisi tidak ada satu Negara akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan negara lain, sehingga dengan cara cepat dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap negara di dunia. Seolah olah tidak ada batas – batas antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kebutuhan akan barang – barang konsumsi atau kehidupan sehari – hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kecenderungan untuk adanya kesamaan yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional perusahaan yang akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang – barang yang paling murah kemudian dipasarkan keseluruh penjuru dunia sehingga akan lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Adanya batasan – batasan ekspor impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksi barang di negeri sendiri dan menjual di negeri luar. Dengan cara itu pembatasan ekspor – impor tidak berlaku lagi baginya.

Banyak contoh perusahaan multinasional misalnya saja Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.


Sumber :
http://qeyty.blogspot.co.id/2008/10/bab-v-bisnis-internasional.html

Universitas Gunadarma
Post by : Mutia khairunisah (UG 1EB18 ‘NPM:25216182’)


pengantar bisnis : tanggung jawab social suatu bisnis

JUDUL : BAB 13 “TANGGUNG JAWAB SOCIAL SUATU BISNIS”

A.    Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Tanggung jawab Sosial Perusahaan / suatu bisnis atau CSR (Corporate Social Responsibility) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan / suatu bisnis terhadap lingkungan eksternal perusahaan / suatu bisnis melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, menjaga ketertiban serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai CSR yakni Komitmen perusahaan dalam pengembangan ekonomi yang berkesinambungan dalam kaitannya dengan karyawan beserta keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya, dengan tujuan peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).
Juga menurut Commission of  The  European Communities, 2001, mendefinisikan CSR sebagai aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan stakeholder .
CSR(Corporate Social Responsibility) berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
B.     Benturan dengan kepentingan masyarakat.
Proses produksi suatu perusahaan atau suatu bisnis seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi, hal-hal bersifat normatif dilanggar, ketertiban yang kurang dan berbagai hal lainnya.
Berikut adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak legal dalam sebuah manajemen perusahaan :
·         Penggunaan obat-obatan terlarang
·         Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
·         Konflik Kepentingan
·         Pengawasan Kualitas atau Quality Control
·         Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
·         Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
·         Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
·         Pemecatan tenaga kerja
·         Polusi Lingkungan
·         Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
·         Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
·         Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang kebijakan,dll.
Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis.
Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1.   Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Kendala yang akan sering dihadapi adalah adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan.
2.    Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.
C.    Dorongan tanggung jawab sosial.
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis :
1.      Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
·         Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
·         Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif.
·         Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
·         Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
·         Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.

2.      Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
3.      Penghematan energi.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
4.      Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
5.      Gerakan konsumerisme.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
- Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya.
- Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
- Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
- Pelayanan purna jual yang lebih baik.
- Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
konsumen daripada promosi semata.
D.    Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
E. Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis.
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
·         Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
·         Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
·         Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
·         Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
·         Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Sumber :

Universitas Gunadarma
Post by : Mutia khairunisah (UG 1EB18 ‘NPM:25216182’)


pengantar bisnis : teknik analisis meramalkan kas perusahaan

JUDUL: BAB 12 “TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN”

1.     Keuangan perusahaan
Divestasi,dalam financial dan ekonomi,divestasi adalah pengurangan beberapa jenis asset baik dalam bentuk financial atau barang. Dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah kebalikan dari investasi pada asset yang baru.
Motif,perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi. Pertama sebuah perusahaan akan melakukan divestasi bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebgai contoh,Eastman Kodak,Ford Motor Company,dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beraham bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
Metode divestasi
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
2.     Estimasi penjualan
Estimasi adalah suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai dari suatu populasi dengan menggunakan nilai dari sampel. Estimator adalah nilai pendugaan/suatu data statistik, sebagai sampel yang digunakan untuk mengisi suatu parameter.

Estimator merupakan statistik yang digunakan untuk mengestimasi sebuah parameter meliputi beberapa kriteria ini :

·         estimator tak bias
·         estimator konsisten
·         estimator terbaik

Estimate merupakan nilai (value) tertentu dari estimator. Jenis-jenis estimate, yaitu:

1.     Estimasi Titik - Nilai yang berfungsi untuk suatu pendugaan dari parameter populasi.
2.     Estimasi Interval - Interval yang menyatakan keberadaan dari suatu parameter populasi. 
pendapatan selama PLC tersebut. Analisis biasanya menggunakan rasio jumlah konsumen yang mencoba membeli produk dan jumlah konsumen yang membelinya kembali. Mengestimasi keberhasilan produk baru sering digunakan rasio penetrasi dan pembelian ulang
§  Penetrasi menunjukan proporsi pembeli yang mencoba suatu produk
§  Rasio pemeblian ulang menunjukan persentase pembeli pertama yang membeli kembali dalam periode waktu tertentu
§  Kedua rasio iru dapat diestimasi dari tingkat penjualnnya dan dipakai untuk meramalkan pangsa pasar merek tertetnu dalam jangka panjnag
Keberhasilan suatu produk, sebagian ditentukan oleh banyaknya orang yang mencoba dan banyaknya orang membeli kembali produk yang sama. Estimasi pangsa merek produk baru dpaat diperoleh, dengan cara mengalikan estimasi rasio penetrasi akhir dengan estimasi tingkat pembelian ulang jangka panjang. Rasio penetrasi itu menggambarkan pangsa pasar maksimum yang dipengaruhi oeh kesediaan mencoba produk tersebut, sedang tingkat pengulangan pembeli memperlihatkan promosi jumlah pembeli yang dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.

PESAING

Jumalh perusahaan yang menjual produk baru relatif sedikit. Perusahaan cenderung membatasi jenis produknya, karena pasarnya dianggap belum siap untuk meneria oembaruan-pembaruan produk, perusahaan mengarahkan upaya penjualannya kepada pembeli-pembeli yang paling siap untuk pembeli

HARGA

Harga cenderung lebih tinggi, karena:
§  Biaya produksi perunit masih tinggi untuk volumen produksi yang masih terbatas
§  Masalah teknologi belum sepenuhnya dapat diatasi
Promosi yang ditunjukan untuk memberitahukan produk baru kepada pembeli potensial, mendorong untuk mencobanya dan membentuk jaringan distribusi emembutuhkan biaya yang cukup tinggi

PROMOSI

Kegiatan prmosi difoksukan pada usaha pembangunan perminaatn perdaa (primary demand) pada kelas produk (product class, bukan pada merek produk
3.     Estimasi Produksi
Biaya produksi atau harga pokok produksi (cost of goods manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
a.     Biaya bahan baku(disingkat bbb)
b.     Biaya tenaga kerja langsung(disingkat btkl)
c.      Biaya overhead pabrik(Disingkat bop)

4.     Estimasi pembelian bahan langsung
Adalah pembelian baraqng secara langsung,baik berupa langsung maupun system online. Estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. Karena penjual bisa memprodukan barang dagangnya dengan cara system online,dan si pembeli juga dapat lebih menguntungkan dan menghematkan. Karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu lama untuk dating dan pergi kesana. Cukup hanya dengan berada didepan computer dan memilih barang mana yang akan dibelinya,lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera,dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperoleh keuntungan.
5.     Estimasi pemakaian bahan langsung
Pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku,bahan pembantu,dan bahan penunjang produksi
6.     Upah langsung
Biaya manufaktur yang mudah dilacak keberadaannya dalam produk yang dibuat,misalkan 1 unit meja belajar menyerap biaya kerja sebesar Rp. 250.000 per unit. Selain upah langsung dalam proses produksi sering terjadi pembayan untuk upah tidak langsung,misalkan upah pemeliharaan mesin pabrik,penangan material,insinyur dan lainnya. Pos biaya tersebut masuk ke kategori biaya umum pabrik
Upah langsung tersebut berupa biaya variable. Saat ini banyak perusahaan membayar para karyawan pabriknya dengan system gaji tetap per bulan
7.     Estimasi beban fabrikase
Adalah estimasi yang menjelaskan tentang bahan pabrikasi
8.     Estimasi harga pokok penjualan
Hpp adalah biaya yang masuk kedalam menciptakan produk yang menjual perusahaan,sehingga biaya hanya dimasukkan dalam mengukur adalah mereka yang secara langsung terkait dengan produksi produk,sebagai contoh hpp untuk mobil itu akan meliputi biaya material untuk bagian-bagian yang masuk kedalam membuat mobil bersama dengan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk menempatkan mobil bersama. Biaya pengiriman mobil ke dealer dan biaya Tenaga kerja yang digunakan untuk menjual mobil akan dikecualikan. Biaya tepat dimasukkan dalam perhitangan hpp akan berbeda dari satu jenis bisnis yang lain.
Biaya barang dikaitkan dengan produk-produk sebuah perusahaan dibebankan sebagai perusahaan yang menjual barang-barang ini. Ada beberapa cara untuk menghitung hpp,tetapi salah satu cara yang lebih mendasar adalah mulai dengan persediaan awal periode dan tambahkan jumlah pembelian selama periode kemudian dikurang idengan persediaan akhir. Perhitangan ini memberikan jumlah persediaan atau,lebih khusus biaya persediaan ini,dijual oleh perusahaan selama periode. Karena itu,jika sebuah perusahaan dimulai dengan $10 juta di persediaan,membuat $2 juta dalam pembelian dan berakhir periode dengan $9 juta dalam persediaan,biaya perusahaan barang untuk periode yang akan menjadi $3juta
9.     Estimasi beban penjualan
Adalah beban penjual karena terdapat beberapa factor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu misalkan beban pajak,kerusakan barang barang apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.
10.                        Estimasi beban adminstrasi
Beban administrasi perusahaan yang focus dari kepentingan politik pada satt ini. Badan penelitian Eim estimasi total biaya adminsitrasi di sector pekerjaan sementara. Penyebab utama dari ukuran biaya adminsitrasi disektor pekerjaan sementara adalah:
-         Tingginnya jumblah pekerja pekerjaan sementara dan tingginnya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara(rata-rata tahunan 1.3juta pendaftaran,1.1 juta penempatan dan 15.6 juta pembayaran remunerasi
-         Perubahan undang undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sector pekerjaan sementara
-         Penerapan system pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per4 minggu).yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

11.                        Estimasi laba rugi
Adalah laporan keuangan suatu perusahaan yang menunjukan keuntungan atau kerugian,dimana semua laporan keuangan ditunjukan pada estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian.
12.                        Estimasi kas
Adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang dipunyai oleh perusahaan itu,karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada,apakah perusahaan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memperoleh penurunan kas.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Keuangan_perusahaan
http://nepal.smetoolkit.org/nepal/en/content/en/804/Estimated-Sales



Universitas Gunadarma
Post by : Mutia khairunisah (UG 1EB18 ‘NPM:25216182’)