JUDUL : BAB
4 ”KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL”
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Salah
satu alasan berlangsungnya aktivitas ekonomi adalah terjadinya
ketidakseimbangan. Dalam hal lapangan kerja, ketidakseimbangan tersebut juga
terjadi. Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi yang pesat memerlukan penambahan
tenaga kerja untuk mengelolanya. Di sisi lain, keahlian dan spesifikasi tenaga
kerja yang dibutuhkan belum tentu dapat dipenuhi oleh orang yang membutuhkan
pekerjaan. Dengan pertambahan penduduk dunia pada umumnya atau di suatu negara
khususnya, laju pertambahan jumlah tenaga kerja yang tersedia seringkali
melampaui jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Akibatnya, penciptaan
lapangan kerja sendiri nampaknya merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat di
tawar lagi. Dalam hal inilah, wiraswasta merupakan alternatif penyelesaian.
Pentingnya peran wiraswasta ditunjukkan dengan semakin luasnya distribusi peran
wiraswasta di semua aspek kehidupan. Di negara berkembang kewiraswastaan bahkan
merupakan tiang penyangga dunia usaha dan industri.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian Kewiraswastaan,
wiraswasta, dan wiraswastawan?
2.
Apa yang di maksud dengan perusahaan
kecil dalam lingkungan perusahaan?
3.
Bagaimana perkembangan franchising di
Indonesia ?
4.
Apa saja ciri – ciri perusahaan kecil ?
5.
Apa perbedaan antara kewirausahaan dan
bisnis kecil ?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah
:
1. Untuk
mengetahui pengertian Kewiraswastaan, wiraswasta, dan wiraswastawan.
2. Untuk
mengetahui perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan.
3. Untuk
mengetahui perkembangan franchising di Indonesia.
4. Untuk
mengetahui cirri-ciri perusahaan kecil.
5. Untuk
mengetahui perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A.
PENGERIAN
KEWIRASWASTAAN,WIRASWASTA,WIRASWASTAWAN
Kewiraswastaan
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko
dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai
suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang
dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam
bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang
dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu
(wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan kerja,
minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
Wiraswasta adalah
suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk
memberikan nilai tambah terhadap sesuatu produk sehingga memberi kepuasan lebih
kepada pelanggan.
wiraswastawan
menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan
manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
• Berdiri diatas kekuatan sendiri
• Mengambil keputusana untuk diri sendiri
• Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
• Mengambil resiko
• Tegas
• Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang
• Berdiri diatas kekuatan sendiri
• Mengambil keputusana untuk diri sendiri
• Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
• Mengambil resiko
• Tegas
• Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang
Peranan wiraswastawan
1. Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
2. Mencari keuntungan bisnis
3. Membawa perusahaan ke arah kemampuan
4. Memperkenalkan hasil produksi baru
5. Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
6. Membuka pasar
7. Mmerebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
8. melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
1. Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
2. Mencari keuntungan bisnis
3. Membawa perusahaan ke arah kemampuan
4. Memperkenalkan hasil produksi baru
5. Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
6. Membuka pasar
7. Mmerebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
8. melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
·
Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
-
Unsur pengetahuan mencirikan tingkat
penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak
ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
-
Unsur keterampilan pada umumnya
diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang
dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
-
Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur
pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang.
Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi
sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
B.
PERUSAHAAN
KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Perusahaan
kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di
beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka
bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu
diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain
sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan.
Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT
ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil.
Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang
dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
Cara memasuki perusahaan kecil ada tiga cara yaitu :
·
Dengan meneruskan usaha orang tua contoh
orang tua kita mempunyai usaha warung Begitu orang tua sudah
tua maka yg meneruskannya adalah kita.
·
Membeli perusahaan yg telah ada.
·
dengan memulai usaha yang sama sekali
baru.
C.
PERKEMBANGAN FRANCHISING
DI INDONESIA
Sistem
waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer
kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada
tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu
franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk
memproduksi produknya[11] . Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka
persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang
mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat
bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang
pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba
di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16
tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun
2007 tentang Waralaba.
D.
CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri
berikut :
• Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
• Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
• Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
• Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
• Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
• Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
• Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
• Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
·
Keuntungan perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas
gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan
pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup
layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
·
Kelemahan perusahaan kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang,
maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh
oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk.
Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal
dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
·
Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan
pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya
dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan),
profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para
pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang
kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya
dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran,
jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan
yang matang untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait
erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk
kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
·
Kegagalan perusahaan kecil
Banyak factor yang menyebabakan terjadinya kegagalan
dalam perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti
kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam
promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan
teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan,
permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dana
lain-lain.
E.
Perbedaan Kewirausahaan dan Perusahaan
kecil
Perbedaan antara kewirausahaan dengan bisnis
sangat begitu mendasar. Pada umumnya kewirausahaan memiliki badan hukum
yang jelas, sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki badan hukum
yang jelas. Selain itu, bisnis kecil sangat bergantung pada lingkungan
pasar. Dari sistem managerialnya pun berbeda, sistem managerial kewirausahaan
lebih baik dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahaan lebih meningkatkan
hasil dari suatu produknya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkan pada laba
yang akan didapatkan.
Perbedaan antara kewiraswastaan dan bisnis
kecil terletak pada visi dan misi serta strategi untuk perkembangan usahanya.
Pada wiraswasta adanya visi,misi dan strategi dalam melanjutkan dan
mengembangkan usahanya. Tetapi, dalam bisnis kecil yang menjadi prioritas
adalah tercapainya laba sebesar-besarnya.
Perusahaan Kecil :
1. Umumnya
dikelola pemilik
2. Struktur
organisasi sederhana
3. Pemilik
mengenal karyawan
4. Presentase
kegagalan perusahaan tinggi
5. Kekurangan
manajer yang ahli
6. Modal
jangka panjang sulit diperoleh
Perusahaan
Besar :
1. Dikelola
bukan oleh pemilik
2. Struktur
organisasi kompleks
3. Pemilik
hanya mengenal sedikit karyawan
4. Presentase
kegagalan rendah
5. Banyak
ahli manajemen
6. Modal jangka
panjang relatif mudah didapatkan
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan
seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu,
uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada
pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada
umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
ü
Berdiri diatas kekuatan sendiri.
ü
Mengambil keputusana
untuk diri sendiri.
ü
Menetapkan tujuan atas
dasar pertimbangannya sendiri.
ü
Mengambil resiko.
ü
Tegas.
ü
Memperhatikan lingkungan
social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang
satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
- Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran
yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh
tingkat pendidikan orang bersangkutan.
- Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh
melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi
keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
- Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur
pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang.
Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi
sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
Sumber :
buku pengantar bisnis perusahan, Jakarta Gramedia
pustaka umum
Universitas Gunadarma
Post by : Mutia
khairunisah (UG 1EB18 ‘NPM:25216182’)